Masalah
osteoporosis di Indonesia sudah perlu diperhatikan. Hasil analisis data oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan menunjukkan,
risiko osteoporosis di 14 provinsi di Indonesia mencapai 19,7 persen.
Karenanya, perlu langkah konkret mengurangi risiko osteoporosis sedini mungkin.
Menurut
Ir. Erika Wasito,M.Sc. dari Puslitbang Gizi dan Makanan, lima provinsi dengan
risiko osteoporosis tertinggi adalah Sumatra Selatan, Jawa Tengah, di
Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. Proporsi penduduk perempuan yang
berisiko lebih tinggi disbanding laki-laki yaitu 21,7 persen berbanding 14,8
persen.
Selain
itu, risiko osteoporosis pada perempuan meningkat secara nyata di usia 50 tahun
(sekitar usia menopause), sedangkan pada penduduk laki-laki terjadi di usia 55
tahun. Risiko osteoporosis meningkat sesuai pertambahan usia. Pengumpulan data
tersebut dilakukan sepanjang 1999-2002 dengan 17.000 responden laki-laki dan
perempuan usia 25-90 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar